NewsDay

Informasi dalam Berita

Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram: Apa yang Terjadi dengan Emas dan Ekonomi Global?

Jakarta, 21 April 2025
Pagi ini, publik dikejutkan dengan lonjakan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) yang resmi menyentuh angka Rp2.000.000 per gram. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah logam mulia di Indonesia dan sekaligus menjadi pembicaraan hangat di pasar keuangan.

Kenaikan harga emas yang signifikan ini tidak hanya dipicu oleh ketegangan dagang, tetapi juga oleh beberapa faktor global lainnya:

  1. Perang Dagang AS-Tiongkok
    Konflik perdagangan yang terus berlanjut antara dua negara ekonomi terbesar ini menyebabkan ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan, serta volatilitas pada pasar saham dan mata uang. Banyak investor yang memilih untuk mengamankan aset mereka dengan berinvestasi di emas, yang dianggap lebih stabil dibandingkan instrumen investasi lainnya.
  2. Fluktuasi Dolar AS dan Inflasi Global
    Ketika nilai dolar AS melemah sebagai dampak dari ketegangan politik dan perang dagang, emas sering kali menjadi alternatif yang lebih menarik, karena tidak terpengaruh langsung oleh fluktuasi mata uang. Selain itu, inflasi yang terus meningkat mendorong orang untuk mencari cara melindungi nilai kekayaan mereka, dengan emas menjadi pilihan utama.
  3. Ketidakpastian Ekonomi Global
    Seiring dengan perang dagang, banyak negara yang mengalami perlambatan ekonomi, yang berujung pada meningkatnya permintaan akan emas. Emas menjadi alat untuk mempertahankan kekayaan di tengah ketidakstabilan pasar finansial global.

Fenomena ini tak luput dari sorotan analis, salah satunya Alfred Nainggolan, Kepala Riset Praus Capital. Dalam wawancaranya yang disiarkan Metro TV, Alfred menyebut bahwa lonjakan harga emas adalah respons alami pasar terhadap tekanan ekonomi global yang terus meningkat.

“Harga emas yang menembus dua juta rupiah per gram bukan sekadar angka, ini mencerminkan bagaimana masyarakat dan investor mulai kehilangan kepercayaan pada aset berbasis mata uang. Emas kembali jadi pilihan utama karena dianggap paling aman dalam situasi geopolitik dan ekonomi yang penuh ketidakpastian,” ungkap Alfred dalam program wawancara ekonomi Metro TV pagi ini.

Menurut Alfred, ada dua sisi yang harus diperhatikan masyarakat:

  1. Peluang Investasi: Bagi yang sudah lama memegang emas, ini saatnya panen. Namun bagi calon investor baru, penting untuk memahami bahwa membeli di harga puncak harus disertai perhitungan jangka panjang.
  2. Sinyal Ekonomi Global: Kenaikan emas bukan hanya soal cuan. Ini mencerminkan kekhawatiran terhadap situasi global. Emas menjadi pelindung nilai (safe haven) yang kembali mendapat kepercayaan.

"Bukan hanya investor besar, masyarakat kecil pun kini mulai melihat emas sebagai benteng keuangan mereka. Apalagi dengan maraknya produk tabungan emas digital, masyarakat punya akses yang jauh lebih mudah untuk ikut serta," tambah Alfred.

Penulis: Rr
Publish: La